Pahami Sifat Toksoplasma Pada Kucing yang Dapat Menyebabkan Kaum Hawa Susah Hamil
Kamis, 26 Januari 2017
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Bagi kamu pecinta kucing, tentunya tidak salah jika kucing sering dianggap sebagai anggota keluarga. Namun bagi sebagian percaya mitos bahwa bulu kucing dapat menyebabkan infertilitas pada wanita. Setelah diteliti, ternyata mitos tersebut tidak benar.
Penyebabnya bukan barasal dari bulunya melainkan kotoran dari kucing yang dapat berpotensi menyebabkan infeksi toksoplasmosis. Toksoplasmosis adalah gangguan pada janin yang disebabkan oleh parasit yang berasal dari kotoran kucing. Penyakit ini biasanya menyerang hewan dan manusia baik laki – laki maupun perempuan.
Toksoplasma dapat menyerang hewan berdarah panas seperti kucing, anjing, sapi, burung dll. Cara perkembang biakan penyakit ini melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual. Biasanya wanita yang memelihara kucing akan memiliki antibodi terhadap toksoplamosis namun resiko infertilitas tidaklah nol. Toksoplasma meyerang sel telur dan merusaknya. Hal ini dapat menyebabkan sperma tidak dapat melakukan pembuahan, akibatnya sel telur yag rusak membuat wanita susah hamil. Untuk ibu hamil yang terjangkit, resiko terburuk yang dihadapi adalah keguguran.
Penyakit ini memiliki gejala seperti infeksi akut yang dapat meyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, hingga menyebabkan pembesaran limpa dan hati. Apabila sudah terjangkit pada janin maka dapat menyebabkan penyakit kuning pada bayi, penurunan penglihatan, radang paru – paru, dan radang otak.
Toksoplasma adalah mimpi buruk bagi pecinta kucing. Hewan yang sangat loveable dan uyel-able ini ternyata seperti bomb waktu yang mampu merenggut kebahagianmu. Bagi cat lovers, kamu dapat menimalisir resiko dengan tips-tips dibawah ini.
Sama seperti hewan peliharaan lain, kucing memerlukan perawatan khusus agar terhindar dari penyakit dan tetap sehat. Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan kandang. Jangan sampai kandang kucing kotor karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada kucing.
Untuk menjaga kebersihan kandang kucing biasakan untuk mencuci dan memberi disinfektan pada kandang. Setiap membersihkan kotoran kucing usahakan untuk mengganti dan membersihkan tempat buang air kucing jika terdapat dalam kandang. Sebisa mungkin hindari bau dan kotoran pada kandang kucing, jangan terlalu lama membersihkan dan mengganti pasir maksimal dua hari karena bau dapat menyebabkan lalat menempel dan mengindikasikan penyebaran penyakit toksoplasma. Sebaiknya ajarkan kucing untuk membuang kotoran pada tempatnya agar tidak di sembarang tempat, melainkan di kotak pasir yang telah disediakan.
Vaksinasi pada kucing sangat dibutuhkan untuk menghindari beberapa penyakit berbahaya seperti Panleucopenia, Calicivirus, Chlamydiosis, Rabies, dan Toksoplasma. Agar kucing kesayangan terhindar dari penyakit tersebut sebaiknya memberikan vaksinasi secara rutin dan berkala.
Biasanya pada saat anak kucing lahir, vaksinasi dapat diberikan setelah masa sapih atau menyusui. Vaksinasi pertama diberikan pada anak kucing yang berumur delapan hingga sembilan minggu dan dapat diulang untuk umur ke empat bulan.
Dalam menjaga kesehatan kucing, sebaiknya perhatikan jenis makanan apa yang sesuai untuk hewan peliharaan. Karena jika salah dalam memberikan makanan dapat menyebabkan kucing terserang diare. Hewan yang satu ini memang sangat sensitif terhadap makanan.
Terlebih lagi jika ingin mengganti makanan kucing, sebaiknya jangan langsung mengganti dengan yang baru, karena pencernaan kucing tidak langsung dapat menerima jenis makanan yang biasa dicerna. Oleh karenanya sebaiknya beri sedikit demi sedikit agar pencernaan kucing dapat menyesuaikan jenis makanan barunya. Hindari untuk memberikan susu formula atau coklat pada kucing, kandungan laktosa pada kedua jenis makanan tersebut tidak dapat dicerna oleh sehingga dapat menyebabkan penyakit diare pada kucing.
Layaknya manusia, kucing juga perlu untuk dimandikan dan dibersihkan secara rutin agar terhindar dari kutu dan jamur. Dengan memandikan kucing, dapat mencegah kerontokan pada bulu hingga menjaga kelembutan bulu. Sebaiknya gunakan shampo khusus kucing untuk menghindari rontoknya bulu.
Lakukan rutin minimal dua kali dalam seminggu. Pada saat memandikan kucing tidak harus selalu basah namun dapat dimandikan kering dengan cara menaburkan bedak khusus pada kucing. Setelah kucing dimandikan segera keringkan bulunya menggunakan hair dryer.
Setiap orang pasti memiliki antibodi masing – masing, walaupun sejak memelihara kucing sudah memilki antibodi terhadap toksoplasmosis. Namun untuk berjaga – jaga tetap menjaga kesehatan tubuh itu juga penting, karena dengan memiliki kekebalan tubuh yang baik tubuh tidak akan mudah terserang penyakit. Kamu bisa menjaganya rutin berolahh raga dan makan-makanan 4 sehat 5 sempurna.
6. Jangan terlalu sering kontak langsung dengan kucing
Walaupun memelihara kucing menyenangkan, namun sebaiknya untuk tidak terlalu sering mengelus bulunya atau bahkan mencium – cium karena terlalu gemas. Jika dilakukan terlalu sering maka resiko terjadi penyebaran penyakit toksoplasma dapat terjadi.
Selain itu bulu dari kucing juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Sebaiknya selalu mencuci tangan sebelum atau setelah memegang kucing dengan menggunakan air mengalir dan sabun agar pada saat menyentuh makanan , tangan tetap bersih .
Itulah beberapa tips untuk menghindari terjangkitnya penyakit toksoplasma yang disebakan oleh parasit yang terdapat pada kotoran kucing, sebaiknya sebagai pemilik harus bertanggung jawab menjaga kebersihan kandang, dan tempat pembuangan kotoran hewan peliharaan satu ini guna menghindari terjangkitnya penyakit yang dapat menyebabkan kemandulan.
Bagi ibu yang sedang hamil sebaiknya hindari kontak langsung dengan kucing dan jangan lakukan penanganan kotorannya secara langsung , selain itu pastikan untuk memasak makanan hingga matang agar tidak memicu timbulnya penyakit ini.