Kisah Pilu di Balik Helikopter TNI AD Jatuh: 2 Kali Mendaftar Tak Lulus, Puasa Hebat Sampai Diterima
Selasa, 09 Juni 2020
Ternyata ada kisah pilu di balik peristiwa helikopter jenis MI-17 bernomor registrasi HA 5141 milik TNI-AD jatuh di Kendal pada Sabtu (6/6/2020).
Kisah ini tentang perjuangan hebat almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho (36) demi masuk TNI AD.
Fredy berjuang keras meraih cita-citanya menjadi seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD).
Pria asal Sleman itu gugur saat helikopter meledak, setelah berhasil menggapai mimpinya sebagai seorang prajurit negara.
Tiga kali mendaftar, tak pernah patah semangat
Paman Kapten Cpn Fredy, Suwandi, mengenang kembali tetesan peluh keponakannya demi menjadi tentara.
Suwandi bercerita, pria lulusan sajana Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu tiga kali mendaftar sebagai anggota TNI.
Fredy tak patah semangat, meski dua kali tesnya gagal.
"Sebelum diterima itu puasa hebat, sampai diterima," kata dia.
Setelah mendaftar untuk kali ketiga, Fredy akhirnya mewujudkan impiannya menjadi anggota TNI.
"Tekadnya itu luar biasa, sampai tiga kali (mendaftar) baru diterima, semangatnya luar biasa," tutur Suwandi mengenang keponakannya.
Pulang setiap Jumat sore
Di mata Suwandi dan keluarganya, Fredy adalah sosok yang mencintai keluarga.
Meski telah memiliki rumah di Semarang.
Namun ia rutin pulang ke kampung halamannya di Sleman untuk mengunjungi sanak saudara.
"Setiap Jumat sore pulang, selalu menyambangi saudara-saudaranya," kata dia.
Fredy juga disebut sebagai anak yang rajin beribadah.
"Fredy ini anak yang luar biasa, senang prihatin. Anak ini luar biasa, baik sekali anak ini, anak soleh," ujar dia.
Tewas dalam insiden ledakan helikopter
Suwandi dan keluarga tak menyangka nama Fredy masuk dalam daftar korban jatuhnya helikopter MI-17 di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020) lalu.
Saat itu keponakannya diketahui sedang menjalankan misi latihan terbang sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.
Kabar duka itu sampai di telinga keluarga Fredy pada Sabtu (6/6/2020) sore.
"Keluarga mendapat kabar sekitar pukul 16.30 WIB kemudian keluarga memastikan," tutur Suwandi.
Kaget, tak menyangka, hingga merasakan kepedihan mendalam begitu keluarga mengetahui Fredy menjadi korban meninggal usai helikopter meledak.
Dimakamkan secara militer
Almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho dimakamkan pada Minggu (7/6/2020) di Pemakaman Sayonoloyo Puri Pangayunan.
Pemakaman berlangsung dengan tata cara militer.
Adapun Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso menjadi inspektur upacara pemakaman Kapten Fredy.
"Telah gugur prajurit terbaik kita almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho. Semoga arwahnya bisa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Teguh.
Bagi rekan-rekannya, Fredy merupakan sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja.
"Dari teman-temanya yang sehari-hari bergaul dengan almarhum, almarhum orang yang baik, disiplin, ramah, dan mudah bergaul dengan teman-temanya. Jadi kami semua juga sangat kehilangan dengan kepergian almarhum," tandas dia. Sumber: Kompas.com